Menjadi Sahabat Terbaik

Yohanes 15:13

“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 129; Yohanes 6; Yeremia 21, 34

Saat masih sekolah, saya pernah memiliki beberapa sahabat. Mereka adalah teman berbagi cerita sekaligus sepermainan. Namun sayang, ketika suatu saat saya dilanda masalah perundungan, mereka mulai meninggalkan saya satu per satu, seakan tidak mau tertimpa masalah yang sama. Ini membuat saya menjadi tertutup dan takut untuk kembali memiliki sahabat.

Semakin dewasa pengertian saya mulai berubah. Beberapa orang di lingkungan saya justru mengingatkan saya untuk tetap membuka diri kepada orang lain dan tidak takut lagi berelasi. Justru sayalah yang harus terlebih dulu menjadi “sahabat”, barulah saya bisa mendapatkan sahabat yang sebenarnya. Hal ini pun akhirnya terjawab. Setelah melepaskan pengampunan kepada beberapa teman, perlahan saya membuka diri dan berusaha menjadi sahabat bagi orang-orang baru. Rasanya begitu melegakan. Walaupun kadang ada kekecewaan, saya teringat ayat Yohanes 15:13.

Ayat ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan ingin kita untuk menjadi “sahabat” bukan seorang hamba. Tuhan Yesus telah memberitahukan semua hal yang Ia ketahui, dan harapan-Nya kita bisa meneruskannya kepada orang lain. Ia ingin kita menyampaikan ‘kasih-Nya’ karena Dia sudah terlebih dulu mengasihi kita. Cara-caranya pun sudah dengan jelas Ia jabarkan dalam Alkitab, tinggal bagaimana kita sebagai sahabat-Nya, bisa melakukannya sebagai sahabat bagi orang lain.

Memang ketika kita menjadi sahabat, tidak selamanya hal yang menyenangkan terjadi. Ketika orang tersebut tertimpa masalah namun kita sedang berbahagia, sebagai sahabat kita harus memiliki empati dan membantunya. Oleh karena itu, apakah Anda sudah siap menjadi sahabat yang diperkenankan oleh Allah?

Mari kita mulai dengan memberikan salam selamat pagi pada sahabat-sahabat kita hari ini.

Related Articles